Mahasiswa tingkat akhir umumnya mencari buku-buku tentang metode penelitian. Mereka percaya itu dapat membantu dalam proses penyelesaian studi.
Kita tidak mengetahui angka pasti mengenai ini. Namun, kita dapat berasumsi bahwa ratusan hingga ribuan buku metode penelitian telah diterbitkan. Sekedar ilustrasi, tiga buku karya John W. Creswell telah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia. Semuanya tentang metode penelitian. Dua di antaranya membahas metode-metode umum, sementara sisanya khusus di bidang pendidikan.
Terlepas dari upaya Creswell dalam menyederhanakan uraian, tidak gampang memahami isi dari ketiga bukunya. Kalaupun mudah, maka kendala berikutnya yang segera menghampiri setiap mahasiswa calon peneliti adalah pertanyaan perihal mana metode yang tepat dan bagaimana mengimplementasikan metode itu dalam penelitian.
Daripada sibuk mencari metode yang belum tentu tepat, tidak ada salahnya bila kita menengok solusi yang ditawarkan oleh Dave Harris. Baginya, metode bukan inti penelitian. Alih-alih disibukkan dengan mencari metode, ia menyarankan, alangkah baik bila para calon peneliti melakukan kajian pustaka. Ya, literature review.
Lewat kajian pustaka, mereka diminta untuk mengumpulkan bahan-bahan dari hasil penelitian para sarjana sebelumnya tentang topik yang ingin mereka teliti. Tidak berhenti di situ, mereka perlu membaca serta memperhatikan bagaimana para sarjana mendiskusikan topik tadi.
Baca Juga: Hakikat Literatur (Akademik)
Mari kita ambil contoh. Katakanlah, seorang mahasiswa bernama Fulan ingin meneliti tentang pembelajaran bahasa Mandarin di madrasah ibtidaiah. Sebelum ke sana, daripada mencari metode penelitian yang dianggap tepat, ia perlu mengumpulkan artikel-artikel jurnal ilmiah pada basis data seperti Garuda Kemdikbud terkait pembelajaran bahasa Mandarin.
Dengan membaca literatur-literatur tersebut, Fulan dapat melihat apakah terkair sudah pernah dilakukan oleh sarjana lain di madrasah. Bila ya, apakah itu dilakukan pada tingkat madrasah ibtidaiah. Bila ya, di mana penelitian itu dilakukan.
Lewat kajian terhadap sumber-sumber kepustakaan di dalam topiknya, Fulan sekaligus tahu apa saja metode yang digunakan dalam penelitian tentang pembelajaran bahasa Mandarin. Ia bisa memilih salah satu di antaranya dan masalah metode dapat terselesaikan dengan relatif mudah.
Dalam Literature Review and Research Design, Dave Harris mengumpamakan kajian pustaka seperti pemandu. Jika digunakan secara efektif, maka ia dapat mengarahkan para calon peneliti dalam menyusun perencanaan, pengembangan, hingga pelaksanaan dari suatu proyek penelitian.